Jumat, 08 Juni 2012

thanks to God :)


Ada yang pernah bertanya padaku dan aku terkejut dan kemudian bertekad untuk mencari jawabannya.
“sholat? Untuk apa?” begitulah pertanyaannya.
Saat itu aku tak bisa berkata apa-apa dan hanya menyuruhnya untuk segera menunaikan sholat. Dan beruntungnya aku berhasil membuatnya menunaikan kewajiban itu, ah tidak, beruntungnya adalah Engkau berhasil memberikan hidayahMu padanya. Subhanalloh..
Sepanjang jalan pulang menuju ke rumah, pertanyaan itu masih menghantuiku. Dan tiba-tiba aku kembali ke tahun 2011 awal, saat aku berada di salah satu Negara Eropa. Subhanalloh, semua jawaban dari pertanyaan itu sebenarnya sudah pernah aku dapatkan dari seorang guru, beliau adalah seorang katolik. Yaa ilmu itu memang tidak peduli mendapatkannya  dari siapa, asalkan memang benar dan tidak menyimpang, mengapa tidak?
Guru itu pernah juga bertanya pertanyaan yang sama, ketika kelas akan berlangsung dan dimulai dengan berdo’a bersama. Beliau berkata “apa tujuan kita berdo’a atau beribadah?” . dan saat itu aku tidak menjawab pertanyaan itu, dan tak ada satu murid pun yang menjawab, kelas seketika hening, seakan semua sedang berinstrospeksi diri.
Sebenarnya aku memiliki jawaban, dan yang aku tau tujuan beribadah itu adalah mendapat pahala. Yaa itulah yang saat itu aku pikirkan. Tapi aku tidak menjawab karena aku tak tau ‘pahala’ dalam bahasa Jerman. Haha sesuatu yang bodoh, pikirku.
Ketika sekitar 5 menit kelas berada dalam keheningan, tiba-tiba dengan senyuman yang lebar, guru itu berkata “kita semua berdo’a itu sebenarnya untuk berterima kasih padaNya”. Aku terkejut dengan perkataannya. Kemudian beliau meneruskan kembali perkataannya, “selain berterima kasih, tujuan lain dari berdo’a itu adalah untuk memohon berkat dan juga memohon konsentrasi, hanya itu. Benar kan?” aku terkejut dan merasa malu. Bagaimana mungkin aku bisa lupa dengan tujuanku sebagai pemohon! Sepertinya ini kebodohanku yang lebih bodoh dari tidak mengetahui kata ‘pahala’ dalam bahasa Jerman.
Jadi untuk menjawab pertanyaan itu, memang benar, jawabannya adalah “untuk berterima kasih”. Kita memang sudah seharusnya berterima kasih kepadaNya karena sudah diber kehidupan, kenyamanan, kesehatan, dan lain sebagainya yang tidak mungkin aku tulis satu persatu dicatatan ini. Terlalu banyak nikmat dan karuniaNya yang Ia beri pada kita sebagai umatNya. Selain itu, kita juga tidak boleh sombong kepadaNya. Kita harus terus memohon apa yang kita inginkan dan kita butuhkan, yang tentunya berharap agar diiringi berkatNya. Dan dengan berdo’a atau beribadahlah kita bisa merasa rilex sejenak dari kehidupan duniawi dan kembali mendapat konsentrasi untuk kembali menjalani hidup di alam yang fana ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar