Tertanggal
5 juni 2012..
Rasanya
semua mimpi dan do’aku terkabul di hari itu. Semua yang aku impikan dan aku
panjatkan kepadaNya terealisasi saat itu. Dan hingga saat ini aku masih tak
percaya akan hari itu.
Rasanya
ingin mengulang hari itu! Hari yang sangat menyenangkan dan membuatku nyaman.
Hari dimana aku dan kamu duduk berdua. Hari dimana aku dan kamu bercanda
bersama. Hari dimana aku dan kamu mengobrol berdua. Hari dimana aku dan kamu
menonton film bersama. Hari dimana aku dan kamu merebahkan tubuh yang lelah ini
bersama. Hari dimana aku dan kamu saling bertukar informasi. Hari dimana aku
dan kamu saling bertukar pemikiran. Hari dimana aku dan kamu beribadah bersama.
Hari dimana aku dan kamu berjalan bersama. Yaa, itulah hari dimana aku untuk
pertama kalinya mengunjungimu.
Aku tak
pernah berpikir bahwa ‘aku harus menjadi orang yang pertama mengunjungimu!’ ,
justru aku berpikir bahwa ‘tidak penting siapa yang pertama kali mengunjungimu,
tapi yang penting adalah bagaimana hatimu menerima kedatangannya’. Apakah aku
sudah gila? Sepertinya iya.
Hari itu
aku melakukan ‘dosa’ , yaa ‘dosa’ terindah dalam hidupku. Saat aku bersamamu,
pesan mamah selalu terlintas dipikiranku.
“teteh,
jangan sekali-kali maen ke kosan cowok yaa, mamah ga suka. Inget yaa jangan
sampai gitu, mamah gamau ada apa-apa sama teteh.”
Kalimat
diatas merupakan petuah mamah padaku yang paling aku ingat semenjak aku masuk
universitas. Dan hari itu aku melanggarnya. Mah, maaf. Yaa Rab, hamba mohon
ampun.
Hari itu
aku terpaksa untuk ikut ke kosannya karena aku merasa sangat lelah dan
mengantuk setelah mengikuti psikotes di kampus. Biasanya aku ikut beristirahat
di kosan teman perempuanku, tapi saat itu adalah minggu tenang dan mereka semua
sedang pulang kampung, oleh karena itu aku memutuskan untuk menerima ajakannya
untuk berkunjung ke kosannya. Aku pikir dia akan main bersama temannya dan
membiarkan aku di kamarnya untuk tidur sejenak menunggu jam 4 untuk menghadiri
rapat kerja di kampus. Ternyata tidak. Temannya hanya berkunjung sekitar 5
menit dan kemudian pulang meninggalkan kami berdua di kosan. OMG! Tapi jujur,
aku tidak berpikiran bahwa dia akan macam-macam padaku. Dan entah mengapa aku
begitu nyaman berada disana, disisinya.
Saat tiba
waktu sholat dzuhur, aku bingung harus pinjam alat sholat pada siapa. Dan tidak
mungkin juga aku harus kembali ke kampus atau sholat di kampus menunggu jam
akhir dzuhur. Dan tiba-tiba aku teringat pada temanku yang tinggal juga di
daerah itu! Ya Tuhan mengapa aku bisa lupa. Tapi ya Tuhan aku sudah sangat
nyaman berada di dekatnya. Izinkan aku untuk sekali ini saja melakukan ‘dosa’
ini.
Ya
Rab,Engkau Maha Mengetahui, dia begitu baik dan sopan padaku. Dia tidak berani
melakukan hal yang macam-macam padaku. Dia tidak berani menyentuhkan tangannya
padaku meskipun hanya dengan ketidaksengajaan. Dia tidak berani memandang
mataku lebih dari 5 detik. Dia sangat menghormatiku, menghormatiku sebagai
seorang wanita. Sebelumnya pun aku tidak memiliki kekhawatiran padanya, karena
aku tidak merasakan hal negative darinya. Dan aku semakin yakin pada semua
perasaanku, saat dia berkata bahwa ‘kenapa ga jadi tidur tadi? Takut
diapa-apain yaa? Haha tenang aja kali, gue ga bakal gitu.” ,lihatlah, dia
begitu menghormatiku.