Malam 18
Juni 2012
Mimpi
adalah bunga tidur. Mimpi terkadang menjadi kenyataan. Tapi, mimpi kali ini aku
benar-benar tidak menyangkanya dan tidak pernah mengharapkannya. Mimpi yang
tiba-tiba saja datang dalam tidurku malam itu adalah mimpi yang aneh sekaligus
indah.
Ini bukan
mimpi tentang dia yang aku cintai, melainkan dia teman pria semasa putih
abu-ku.
Dia yang
menjadi teman pria yang paling masuk akal dibanding dengan teman-teman lainnya
saat duduk di bangku sekolah menengah setahun yang lalu. Aku terkadang
menganggapnya sebagai kakak, namun juga terkadang sebagai adik. Dan aku baru
menyadari bahwa aku memang sayang padanya, layaknya adik menyayangi kakaknya
ataupun sebaliknya. Meskipun sebenarnya aku tak pernah tau bagaimana dia
menganggapku, karena aku tak pernah memperdulikan itu.
Mimpi itu
masih lekat dalam ingatanku. Didalamnya ada kejadian aneh, indah dan juga
romantis.
Aku bilang
itu aneh, indah dan romantis karena dalam mimpi itu, dia sangat mencintaiku dan
berusaha menunjukkan perasaannya padaku dengan berbagai cara yang sangat
romantis dan diluar perkiraan semua orang, termasuk aku.
Pemandangan
pantai dan laut yang sangat bersih dan indah muncul menjadi latar belakang
tempat mimpi itu. Langit biru, awan putih yang bergerumul dan burung-burung
yang terbang kesana kemari, menjadi pendukung suasana romantis dalam mimpi itu.
Aahh itu sangat indah, bahkan terlalu indah untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Aku tidak GR kok, karena aku memang tidak
pernah mengharapkan mimpi ini dengan dia yang hanya aku anggap sebagai temanku.
Justru hingga saat ini, aku masih berharap bahwa dia yang ada dalam mimpi
seperti itu adalah dia yang sangat aku cintai. Semoga Dia mendengar do’aku ini,
amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar