Berawal dari buku-buku itu..
Buku “sesat” aku menjuluki buku itu pada awalnya. Tapi saat
ini sebaiknya aku menarik kembali ucapanku dan menjilat lidahku sendiri, dan
kemudian mengangkat kedua jempolku untuk buku yang satu itu. Buku yang
membuatku menitikkan satu tetes air mata itu sangat luar biasa. Ia bisa dengan
mudah membangkitkan emosiku. Buku itu juga telah membuatku berimajinasi dan
berkhayal tentangmu. Keinginanku setelah membaca buku itu mungkin akan lain
halnya dengan keinginanmu. Kau mungkin akan semakin tertarik untuk mencapai
puncak itu, tapi bukan itu yang aku khayalkan. Aku juga sama denganmu ingin
mencapai puncak dunia itu. Tapi aku takut tragedi yang terjadi pada buku itu,
terjadi juga pada kita. Alam memiliki alurnya sendiri, kita hanya bagian kecil.
Bagaimana jika aku mengahadapkanmu dengan pilihan yang sebenarnya itu tidak
untuk dipilih? Jika aku dan kondisi tidak memungkinkan agar aku tertolong,
apakah kau akan sama dengan yang lain untuk meninggalkanku mati sendirian jauh
di ketinggian sana? Ataukah kau akan tetap tinggal bersamaku dan kita mati
bersama disana? Ataukah kau akan berusaha menolongku meskipun pada akhirnya
akan sia-sia, tapi setidaknya kau membawa jasadku? Yaa aku, aku yang sangat
mencintaimu. Aku berharap semoga Dia suatu saat akan memberikan kesempatan
bagimu untuk bisa mencapai puncak itu tanpa pilihan. Dan aku yakin Dia pasti
akan memberikannya.
Selain itu, buku study yang aku pinjam darimu pun telah
membuatku merasa telah mengenalmu seperti sudah beberapa tahun. Padahal kita
baru saja bertemu tahun 2011 dan saling mengenal sejak 3 bulan yang lalu. Tapi dengan hanya melihat beberapa
coretanmu, aku bisa mengenalmu. Kau suka tantangan, cerdas, keras kepala,
emosian tapi juga menurutku kau orang yang romantis! Hahahaha.
Itu terlihat dari beberapa coretanmu. Sama hal nya denganku,
aku biasanya mengisi contoh pada soal dengan pengalaman pribadi atau fakta pribadi,
ataupun cita-citaku. Jarang aku menggunakan imajinasiku, karena menurutku
hidupku adalah imajinasiku hahahaha, apakah sama halnya denganmu?
Dan sepertinya metode belajar kita juga ada persamaan. Jika ada
soal yang memerlukan tulisan panjang, aku cukup menggarisbawahi pada teks
sebelumnya saja hahaha, entah karena pintar atau memang malas, tapi yang pasti
menurutku itu lebih praktis! Haha.
Hanya dengan buku-buku itu, aku merasa senang. Banyak yang
aku pelajari dari kata-katamu, yang merupakan hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar