Rasanya ingin pergi dengan diri sendiri ke tempat yang antah
berantah. Dimana belum ada kehidupan disana. Hanya ada aku dan alam.
Setibanya
disana, dimana hanya ada padang rumput yang terbentang luas. Angin
sepoi-sepoi menyambutku dengan penuh kehangatan. Kemudian aku menghirup
udara yang bersih dan segar sebanyak-banyaknya, seakan tak ada hari
esok, dimana aku bisa merasakan segarnya udara yang bersih ini. Dan
setelah puas, aku berlari ke arah mata air. Disana air terjun yang indah
dan deras menungguku untuk segera membuka baju dan berendam disana.
Setelah itu, aku berenang menyusuri aliran sungai yang jernih dan
berkilauan, hingga mencapai hilir sungai dan menemukan pantai lepas yang
sangat indah. Aku bermain dengan pasir yang lembut, menangkap kerang
hias dari sela-sela batu karang yang indah, dan menempelkannya pada
kupingku untuk mendengar gemuruh ombak yang lebih jelas. Hingga tak
terasa sudah sore, dan waktunya matahari kembali ke peraduannya. Indah..
sungguh indah melihat matahari tenggelam sendirian di pinggir pantai
ditemani oleh suara gemuruh ombak.
Bermalam dipinggir pantai.
Berbaring dibawah langit yang begitu indah, langit yang bertabur bintang
yang jumlahnya ribuan, dan ada bulan sabit yang indah, yang perlahan
membentuk bulat sempurna menjadi bulan purnama. Sungguh indah.
Saking
aku menikmatinya, hingga tak sadar aku terlelap. Dan saat terbangun,
aku sudah berada pada ketinggian ratusan kaki dari pantai. Disana aku
disambut oleh sang mentari yang kembali muncul dari peraduannya. Berada
diatas puncak gunung yang menembus awan dan disambut matahari terbit itu
rasanya tak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Kemudian
saat aku memandang ke arah bawah, disana aku menemukan hamparan sawah
yang begitu luas dan hijau. Aku bergegas turun dari gunung menuju area
sawah itu. Disana angin segar di pagi hari kembali membawa kesan
gembira. Karena lelah menuruni gunung, aku beristirahat sebentar di
saung kecil di tengah sawah. Disana ada aku berbaring merebahkan tubuh
yang lemah dengan diiringi suara musik yang dihasilkan oleh gesekan
bambu-bambu dari arah sebelah barat sana. Begitu nyaman dan tenang.
Setelah
puas, aku kembali menyusuri jalan setapak demi setapak, dan akhirnya
muncul di sebuah hutan lebat yang indah. Disana menjulang pohon-pohon
yang tinggi. Aku duduk dibawah sebuah pohon rindang untuk sejenak
berteduh. Dan memainkan sebuah gitar tua yang ada disana. Bernyanyi
sendiri seperti dikamar mandi.
Dan tiba saatnya aku harus kembali
ke padang rumput yang kemarin. Saat sedang berlari menuju padang rumput,
tiba-tiba awan hitam mengikutiku dari belakang. Sesampainya di padang
rumput itu, akhirnya hujan turun. Aku suka hujan! Asalkan tidak ada
petir atau kilat, aku sangat suka hujan. Namun, tak beberapa lama
kemudian, petir mulai menyambar pohon disampingku. Aku ketakutan dan
berlindung pada sebuah rumah kayu kecil, seperti rumah kurcaci.
Setidaknya aku aman berada disana. Disana aku menemukan selimut dan
secangkir coklat hangat, yang menemaniku melihat indahnya hujan dan
kilat yang menghasilkan cahaya yang menyilaukan tapi tetap indah karena
berbentuk garis yang berakar.
Tak beberapa kemudian. Hujan reda,
dan muncullah pelangi yang menampilkan 7 warna indahnya. Sungguh
mempesona. Dan aku segera bergegas keluar dari rumah kerdil itu , dan
berlari ke arah pelangi dan terbaring kembali di bawah langit. Disana
aku melihat beberapa awan putih yang membentuk beberapa macam bentuk.
Ada yang berbentuk burung hantu, berbentuk burung merpati, ada yang
hanya berupa garis-garis yang tak teratur dengan degradasi warna yang
menarik antara biru, putih dan sedikit orange akibat pantulan sinara
matahari.
Saat berbalik kearah yang berlawanan. Aku melihat sebuah
taman yang indah. Aku pergi kesana meninggalkan pelangi yang ikut
menghilang seiring aku berlalu pergi. Saat tiba ditaman itu, butiran
salju mulai turun dari langit. Semakin lama semakin banyak, sehingga
salju menutupi seluruh taman termasuk pohon-pohon yang mengelilinginya.
Dingin dan mempesona. Salju yang lembut dan berwarna putih bersih
sungguh menarik hati.
Aku sangat menikmatinya.. terima kasih Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar