Sabtu, 28 April 2012

imajinasi

Rasanya ingin pergi dengan diri sendiri ke tempat yang antah berantah. Dimana belum ada kehidupan disana. Hanya ada aku dan alam.
Setibanya disana, dimana hanya ada padang rumput yang terbentang luas. Angin sepoi-sepoi menyambutku dengan penuh kehangatan. Kemudian aku menghirup udara yang bersih dan segar sebanyak-banyaknya, seakan tak ada hari esok, dimana aku bisa merasakan segarnya udara yang bersih ini. Dan setelah puas, aku berlari ke arah mata air. Disana air terjun yang indah dan deras menungguku untuk segera membuka baju dan berendam disana. Setelah itu, aku berenang menyusuri aliran sungai yang jernih dan berkilauan, hingga mencapai hilir sungai dan menemukan pantai lepas yang sangat indah. Aku bermain dengan pasir yang lembut, menangkap kerang hias dari sela-sela batu karang yang indah, dan menempelkannya pada kupingku untuk mendengar gemuruh ombak yang lebih jelas. Hingga tak terasa sudah sore, dan waktunya matahari kembali ke peraduannya. Indah.. sungguh indah melihat matahari tenggelam sendirian di pinggir pantai ditemani oleh suara gemuruh ombak.
Bermalam dipinggir pantai. Berbaring dibawah langit yang begitu indah, langit yang bertabur bintang yang jumlahnya ribuan, dan ada bulan sabit yang indah, yang perlahan membentuk bulat sempurna menjadi bulan purnama. Sungguh indah.
Saking aku menikmatinya, hingga tak sadar aku terlelap. Dan saat terbangun, aku sudah berada pada ketinggian ratusan kaki dari pantai. Disana aku disambut oleh sang mentari yang kembali muncul dari peraduannya. Berada diatas puncak gunung yang menembus awan dan disambut matahari terbit itu rasanya tak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Kemudian saat aku memandang ke arah bawah, disana aku menemukan hamparan sawah yang begitu luas dan hijau. Aku bergegas turun dari gunung menuju area sawah itu. Disana angin segar di pagi hari kembali membawa kesan gembira. Karena lelah menuruni gunung, aku beristirahat sebentar di saung kecil di tengah sawah. Disana ada aku berbaring merebahkan tubuh yang lemah dengan diiringi suara musik yang dihasilkan oleh gesekan bambu-bambu dari arah sebelah barat sana. Begitu nyaman dan tenang.
Setelah puas, aku kembali menyusuri jalan setapak demi setapak, dan akhirnya muncul di sebuah hutan lebat yang indah. Disana menjulang pohon-pohon yang tinggi. Aku duduk dibawah sebuah pohon rindang untuk sejenak berteduh. Dan memainkan sebuah gitar tua yang ada disana. Bernyanyi sendiri seperti dikamar mandi.
Dan tiba saatnya aku harus kembali ke padang rumput yang kemarin. Saat sedang berlari menuju padang rumput, tiba-tiba awan hitam mengikutiku dari belakang. Sesampainya di padang rumput itu, akhirnya hujan turun. Aku suka hujan! Asalkan tidak ada petir atau kilat, aku sangat suka hujan. Namun, tak beberapa lama kemudian, petir mulai menyambar pohon disampingku. Aku ketakutan dan berlindung pada sebuah rumah kayu kecil, seperti rumah kurcaci. Setidaknya aku aman berada disana. Disana aku menemukan selimut dan secangkir coklat hangat, yang menemaniku melihat indahnya hujan dan kilat yang menghasilkan cahaya yang menyilaukan tapi tetap indah karena berbentuk garis yang berakar.
Tak beberapa kemudian. Hujan reda, dan muncullah pelangi yang menampilkan 7 warna indahnya. Sungguh mempesona. Dan aku segera bergegas keluar dari rumah kerdil itu , dan berlari ke arah pelangi dan terbaring kembali di bawah langit. Disana aku melihat beberapa awan putih yang membentuk beberapa macam bentuk. Ada yang berbentuk burung hantu, berbentuk burung merpati, ada yang hanya berupa garis-garis yang tak teratur dengan degradasi warna yang menarik antara biru, putih dan sedikit orange akibat pantulan sinara matahari.
Saat berbalik kearah yang berlawanan. Aku melihat sebuah taman yang indah. Aku pergi kesana meninggalkan pelangi yang ikut menghilang seiring aku berlalu pergi. Saat tiba ditaman itu, butiran salju mulai turun dari langit. Semakin lama semakin banyak, sehingga salju menutupi seluruh taman termasuk pohon-pohon yang mengelilinginya. Dingin dan mempesona. Salju yang lembut dan berwarna putih bersih sungguh menarik hati.
Aku sangat menikmatinya.. terima kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar