Selasa, 10 Juli 2012

keputusan ini (semoga yang terakhir)


Senang bisa bertemu dan kenal dirimu.
Dirimu yang saat ini aku cintai.
Dirimu yang telah berhasil membuatku melupakan masa laluku yang terbilang pahit.
Hari ini, tertanggal 10 Juli 2012, aku bertekad pada diriku untuk tidak lagi mengejar cintamu.
Tekadku itu memang bukan tanpa alas an dan sebab.
Hanya dengan membaca status di facebookmu, seketika tekad ini muncul.
Tenang, aku tidak begitu saja dengan mudahnya mengambil keputusan ini.
Butuh waktu yang cukup lama untuk memikrkannya, 24 jam.
Mungkin katamu waktu yang hanya 24 jam itu hanya sebentar, tapi bagiku tidak.
Coba bayangkan, aku harus berpikir selama 24 jam!
Bukankah itu menyita waktuku?
Tidakkah itu bisa membuat daya tahan tubuhku menurun?
Lagipula, itu hanya waktu dimana aku benar-benar harus membulatkan tekad itu.
Belum termasuk hari-hari yang selama ini aku jalani dengan berpegang pada harapan yang tak pasti.
Hari-hari dimana semua terasa begitu indah, hanya dengan memikirkanmu.
Selama ini aku memiliki keyakinan yang tinggi, bahwa kau pun mencintai diriku.
Keyakinan itu muncul bukan tanpa sebab.
Keyakinan itu muncul seiring dengan perilaku dan tutur katamu padaku.
Tapi, hari ini, keyakinan itu harus aku pudarkan.
Aku semakin mengerti dan ikut merasakan kesedihanmu yang tak bisa kau ungkapkan.
Dia, yang seharusnya telah menjadi masa lalumu, ternyata belum bisa kau lupakan.
Kau berkata bahwa kau menyukai ketinggian dan aku pun belajar untuk menyukai itu.
Tapi sepertinya pelajaran harus segera diakhiri, mengingat kau punya maksud lain dari ketinggian itu.
Satu hal yang tidak ingin aku lakukan dalam hidup ini adalah kembali mengemis cinta!
Ketika kau berada di ketinggian, aku mengagumimu.
 Saat itu pula kau melihat kebawah dan mengagumi dia, yang seharusnya jadi masa lalumu.
Kau tau?
Itu akan sangat menyakitkan bagiku.
Aku tak akan sanggup untuk melakukan itu.
Memandangimu disebrang ketinggian.
Aku takut terjatuh.
Lebih baik aku menunggumu dibawah..
Jika saatnya tiba kau kembali turun, aku yakin kau telah melupakan dia.
Jika saat itu tiba, aku akan kembali membuka hati ini untukmu.  
Aku tidak bermaksud jahat.
Aku justru memberikan kesempatan padamu untuk berpikir dan memutuskan untuk memilih kebahagiaanmu sendiri.
Kebahagiaan yang seharusnya tidak aku halangi.
Dan aku akan mencari kebahagiaanku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar