Senang bisa
bertemu dan kenal dirimu.
Dirimu yang
saat ini aku cintai.
Dirimu yang
telah berhasil membuatku melupakan masa laluku yang terbilang pahit.
Hari ini,
tertanggal 10 Juli 2012, aku bertekad pada diriku untuk tidak lagi mengejar
cintamu.
Tekadku itu
memang bukan tanpa alas an dan sebab.
Hanya dengan
membaca status di facebookmu, seketika tekad ini muncul.
Tenang, aku
tidak begitu saja dengan mudahnya mengambil keputusan ini.
Butuh waktu
yang cukup lama untuk memikrkannya, 24 jam.
Mungkin katamu
waktu yang hanya 24 jam itu hanya sebentar, tapi bagiku tidak.
Coba bayangkan,
aku harus berpikir selama 24 jam!
Bukankah itu
menyita waktuku?
Tidakkah itu
bisa membuat daya tahan tubuhku menurun?
Lagipula,
itu hanya waktu dimana aku benar-benar harus membulatkan tekad itu.
Belum termasuk
hari-hari yang selama ini aku jalani dengan berpegang pada harapan yang tak
pasti.
Hari-hari
dimana semua terasa begitu indah, hanya dengan memikirkanmu.
Selama ini
aku memiliki keyakinan yang tinggi, bahwa kau pun mencintai diriku.
Keyakinan itu
muncul bukan tanpa sebab.
Keyakinan itu
muncul seiring dengan perilaku dan tutur katamu padaku.
Tapi, hari
ini, keyakinan itu harus aku pudarkan.
Aku semakin
mengerti dan ikut merasakan kesedihanmu yang tak bisa kau ungkapkan.
Dia, yang
seharusnya telah menjadi masa lalumu, ternyata belum bisa kau lupakan.
Kau berkata
bahwa kau menyukai ketinggian dan aku pun belajar untuk menyukai itu.
Tapi sepertinya
pelajaran harus segera diakhiri, mengingat kau punya maksud lain dari
ketinggian itu.
Satu hal
yang tidak ingin aku lakukan dalam hidup ini adalah kembali mengemis cinta!
Ketika kau
berada di ketinggian, aku mengagumimu.
Saat itu pula kau melihat kebawah dan
mengagumi dia, yang seharusnya jadi masa lalumu.
Kau tau?
Itu akan
sangat menyakitkan bagiku.
Aku tak
akan sanggup untuk melakukan itu.
Memandangimu
disebrang ketinggian.
Aku takut
terjatuh.
Lebih baik
aku menunggumu dibawah..
Jika saatnya
tiba kau kembali turun, aku yakin kau telah melupakan dia.
Jika saat
itu tiba, aku akan kembali membuka hati ini untukmu.
Aku tidak
bermaksud jahat.
Aku justru
memberikan kesempatan padamu untuk berpikir dan memutuskan untuk memilih
kebahagiaanmu sendiri.
Kebahagiaan
yang seharusnya tidak aku halangi.
Dan aku
akan mencari kebahagiaanku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar